Mengintegrasikan TIK Kedalam Sekolah (TIK Untuk Sekolah)

Pada posting seblumnya saya telah menulis sedikit tentang bagaimana mengintegrasikan TIK kedalam semua mata pelajaran, tulisanya bisa dibaca di blog ini. Dan topik tulisan kali ini, bagaimana mengintegrasikan TIK kedalam sekolah. Artinya bagaimana memasukan TIK kedalam semua proses pembelajaran di sekolah.  Misalnya saja, bagaimana melibatkan TIK kedalam proses pembelajaran di sekolah, dari mulai perangkatnya sampai kepada knowledgenya. Contohnya?


Lebih enaknya saya memberi contoh, misalnya begini, ketika sekolah-sekolah saat ini kerap menjadikan wifi sebagai komoditi promosinya. Kenapa tidak memanfaatkan kehadiran wifi tersebut untuk mengintegrasikan beberapa proses pembelajaran. Misalnya, bagaimana kita membuat webbase yag berisi file-file mata pelajaran setiap guru, berisi file ebook mata pelajaran yang kalau bisa ebooknya dibuat sendiri oleh guru, berisi tentang contoh-contoh soal atau simulasi, berisi video pembelajaran, atau semua hal yang berhubungan dengan dokumentasi pendukung proses pembelajaran.

Dengan webbase yang beisi dokumen-dokumen pendukung proses pembelajaran tersebut, semua siswa bisa mengaksesnya secara online melalui intranet. Membuat webbasenye susah pak? Untuk membuat webase kita bisa memanfaatkan CMS WordPress atau Joomla, tapi saya lebih menyuka wordpress karena konfigurasinya lebih memudahkan. Kan perlu server? Untuk server kita tidak usah membeli komputer dengan spesifikasi server, cukuplah menggunakan komputer dengan spesifikasi core i5. Untuk masalah server bisa mendiskusikanya ke orang yang lebih mengerti, dan itu bisa berasal dari guru TIK atau komunitas guru lainya yang mengerti hardware.

Dengan webbase seperti itu, proses pembelajaran “mungkin” akan lebih mudah, menarik, dan tidak monoton. Guru juga punya kreativitas lain yaitu mengisi konten, berarti tiap hari ada kesibukan menulis yang kreatif. Guru kan sibuk membuat RPP? Aha, ini dia yang menarik, RPP yang dibut guru bisa di file-kan dan di upload kedalam webbase, dan setiap kegiatan pembelajaran dalam RPP bisa dibuatkan link kedalam simulasi atau dokumen pendukung lainya. Ini akan membuat transfaransi KBM, mulai dari proses sampai implementasi diketahui oleh guru lainya,siswa dan kepala sekolah. Kepala sekolah juga akan lebih mudah dalam mengontrol kelengkapan ADM guru.

Mungkin seperti itulah contoh kecil, dari bagaimana mengintegrasikan TIK kedalam sekolah. Dan masih banyak lagi contoh-contoh menarik lainya yang bisa diimplementasikan oleh semua sekolah, jika sekolah tersebut mau. Biaya? heheheh….apa sih yang tidak bisa dilakukan oleh sekolah, termasuk mensiasati biaya. Kan ada BOS, daripada dialihkan ke hal-hal yang “malah menjerat” kepala sekolah kedalam UU Tipikor, mending dipake untuk mengimplementasikan yang tadi. Sekalian mensukseskan kurikulum 2013 yang katanya harus mengintegrasikan TIK kesmua mata pelajaran. Hayo!

Tinggalkan komentar