Mengajarkan Cara Menggunakan Media Sosial Yang Baik Kepada Siswa

Akhir-akhir ini media sosial kita sering menjadi alat propokasi, menjadi pemicu terjadinya konflik, dari skala kecil ditingkat lingkungan teman sejawat sampai ke yang lebih besar tingkat elit politik dan negara. Bukan cuma pemicu konflik, tapi media sosial juga kerap menjadi alat pancing untuk melakukan kejahatan kriminal. Karenanya guru, terutama guru yang bersentuhan langsung dengan bidang TIK sangat wajib untuk mengajarkan siswa siswinya cara menggunakan media sosial yang benar kepada siswa siswinya. Peran guru ikut andil terhadap tindak tanduk siswanya, untuk itu tanpa diminta sekalipun guru seharunya memberikan edukasi penggunaan media sosial tersebut.

Hal-hal yang perlu diberitahukan kepada siswa terkait penggunaan media sosial diantaranya;

  • Fungsi media sosial sebenarnya. Bahwa fungsi dari media sosial sebenarnya untuk apa? Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. User-generated yaitu cara populer untuk menciptakan keterlibatan audience di media sosial.
  • Manfaat media sosial. Guru harus menjelaskan manfaat-manfaat yang bisa digunakan dari medium komunikasi seperti facebook, twitter, instagram dan sejenisnya kepada siswa. Dari mulai sekedar alat komunikasi secara online, hiburan, sampai kepada manfaat media sosial dalam kehidupan bisnis.
  • Hal-hal buruk dari media sosial. Hal-hal buruk bisa saja terjadi, yang berawal dari kegiatan menyenangkan bersosial media, seperti menulis sesuatu yang menyindir perasaan orang lain, melakukan propokasi, dan hal-hal lainnya yang memancing konflik. Bukan cuma tulisan yang memancing konflik, tapi kejahatan lain seperti penipuan, pemerasan, pelecehan dan bahkan tingkat kriminal yang lebih tinggi bisa terjadi akibat berkomunikasi dengan orang yang salah di media sosial.

Tiga hal diatas sebaiknya guru memberitahukannya kepada siswa. Tentu siswa di tingkat menengah sudah punya gambaran tersendiri tentang hal baik dan hal buruk yang diakibatkan dari media sosial tersebut, tapi mengingatkan terus menerus adalah bentuk tanggungjawab guru, sebab usia siswa ditingkat menengah merupakan usia yang labil, yang mudah dipropokasi, mudah dipengaruhi.

Lalu bagaimana mengenalkan cara menggunakan media sosial kepada anak usia SD?

Memperkenalkan sama dengan mempromosikan, salah menyampaikan bukan edukasi yang didapat siswa melainkan hal sebaliknya.

Karenanya guru perlu sangat berhati-hati dalam meng-edukasi yang berkaitan dengan cara penggunaan media sosial kepada anak-anak tersebut.

Tinggalkan komentar