Guru honorer: Stop mengeluh, mulailah membangun sistem bisnis…

Tidak dipungkiri nasib guru honorer di Indonesia memang sangat memprihatinkan, jauh dari kata sejahtera. Bayangkan saja seorang guru yang berlabel honorer paling tinggi memperoleh honor nya adalah 700.000; bahkan ada yang hanya dibayar 400.000; itupun dibayar per 3 bulan sekali sesuai dengan turunnya dana BOS suatu nominal yang memiriskan, apalagi orang-orang yang berprofesi sebagi guru honorer tersebut adalah para sarjana strata satu (S1).

Maka sepertinya masih cocok sebutan pahlawan tanpa tanda jasa untuk mereka yang merelakan hidupnya untuk menjadi guru honorer. Dan tidak heran jika kualitas yang diberikan dalam proses pembelajaran pun tidak maksimal, jauh dari tuntutan pemerintah yakni guru yang profesional.

Bagaimana bisa profesional jika tuntutan kebutuhan hidup sehari-hari masih jauh dari terpenuhsi. Seperti dua kata yang selalu tarik menarik pembenaranya, yakni profesional akan tercipta jika hak dan kewajiban terpenuhi. Sekalipun demikian penulis yakin, menjadi guru adalah sebuah panggilan untuk pengabdian sekalipun penghasilan yang didapatkan jauh dari seimbang dengan kebutuhan sehari-hari para guru akan selalu berusaha memberikan kemampuan terbaiknya untuk mencerdaskan anak bangsa.

Stop mengeluh

Melulu membicarakan rendahnya upah seorang guru honorer tidak akan menyelesaikan apapun, tidak akan menaikan derajat ataupun tingkat kesejahteraan para pejuang pendidikan tersebut. Malah akan menurunkan spirit dan energi kita. Mulai dari sekarang berhentilah mengeluh sebab dengan terus menerus mengeluh malah akan memberikan sugesti negatif terhadap psikologis kita, lebih baik optimis dengan sesedikit apapun pendapatan kita.

Jika kecilnya upah menjadi masalah, maka atasi masalah tersebut. Bukankah guru adalah seorang motivator, inovator dan pembangun kreatifitas, setidaknya itu yang selalu dilakukan untuk anak didiknya. Guru selalu punya banyak cara untuk membuat anak didiknya lepas dari kata “tidak mampu”, “tidak bisa” “susah”, “rumit’, “sulit” dan kata-kata apriori lainnya. Guru selalu punya banyak rumus untuk menyelesaikan perhitungan yang sulit, selalu berusaha mencarimetode untuk mencari solusi dalam mengatasi setiap masalah pembelajaran anak didiknya, mengapa semua itu tidak dilakukan untuk dirinya?

Jika guru selalu membuat analisisis untuk mengetahui letak ketidak berhasilannya dalam pembelajaran, kenapa guru tidak melakukan analisi untuk dirinya sendiri? Jika guru begitu gigihnya melakukan tahap demi tahap untuk memperbaiki kualitas nilai anak didiknya, mengapa tidak melakukannya untuk diri sendiri? Jika guru selalu menampilkan prilaku pantang menyerah dan mengatakan kita harus berusaha, jangan malas, jangan berhenti berusaha, jangan malas belajar, jangan dan jangan lainnya untuk membangkitkan semangat anak didiknya mengapa tidak mengatakan kata-kata tersebut untuk dirinya?

Lakukanlah seperti apa yang telah kita lakukan untuk anak didik kita. Runtutlah semua persoalan yang selalu memberatkan pikiran kita, lalu rekap kedalam buku harian untuk kita baca dengan benar, analisa dimana letak kesalahannya, lakukan percobaan untuk mengatasi masalah tersebut, lihat hasilnya, ulangi dan ulangi semua percobaan tersebut, jangan menyerah, jangan mengalah dan jangan malas. Lakukan persis seperti apa yang kita lakukan untuk perbaikan anak didik kita, sampai kita menemukan formula yang baik untuk perbaikan semua permasalahan kita.

Mulailah membangun sistem bisnis

Orang yang berhasil adalah orang yang mempunyai sistem dalam hidupnya, selalu membangun jaringan, dan berpikir jangka panjang. Tak ada orang kaya yang tak mempunyai sistem dalam melaksanakan aktivitasnya, mereka selalu bekerja sesuai mekanisme sistemnya. Mereka selalu berusahaa patuh pada aturan – aturan yang dibuatnya, setidaknya disiplin adalah kuncinya.

Lupakan kalimat-kalimat diatas, jika itu terlalu rumit. Cerna lah kiat-kiat ringan berikut:

  • Jika penghasilan yang selalu dikeluhkan, maka raihlah lebih banyak lagi penghasilan tersebut. Tentu dengan memulai usaha dari sekarang, bukan menuntut sekolah untuk membayar lebih anda, sebab sekolah tidak akan sanggup memenuhi tuntutan anda. Bagaimana memulai usaha itu? Akan ada banyak peluang yang sebenarnya kita lupakan, padahal peluang-peluang tersebut akan menambah pundi-pundi penghasilan kita sebagai guru honorer. Coba tawarkan peran sebagai guru yang menawarkan solusi untuk perbaikan nilai anak didik anda, membuat kelas tambahan atau les. Jika anda pemalu atau takut disangka “guru matre” yang selalu ingin dibayar, lupakan langkah tersebut. Bagaimana menawarkan jasa les yang menarik akan coba penulis ulas pada artikel berikutnya, mudah-mudahan penulis mendapatkan data yang sesuai.
  • Buatlah media belajar yang dibutuhkan siswa atau sekolah. Ini bentuk kreatifitas anda sebagai guru, dan kreatifitas adalah kata yang selalu diucapkan untuk anak didik anda maka kreatif lah. Contohnya jika anda guru TIK, buatlah modul atau panduan praktik. Selain modul, media pembelajaran lainnya juga bisa menghasilkan tambahan honor anda, misal membuat CD pembelajaran interaktif, LKS, Kumpulan soal, Kumpulan rumus matematika, Kumpulan soal, dan masih banyak lagi.
  • Buat selebaran yang memberitahukan mengenai kesiapan anda untuk mengajar dirumah, bentuknya boleh bermacam-macam, bisa les private, kursus di rumah dan lainnya. Buatlah selebaran tersebut semenarik mungkin ogar orang tertarik dan menelpon anda. Untuk pekerjaan ini anda harus rela mengorbankan waktu anda, karena bisa saja penelpon pertama anda adalah orang yang ingin belajar diwaktu luangnya, bisa saja pada malam hari atau hari libur.
  • Jika anda punya keahlian untuk menulis artikel, tawarkan kemampuan anda keberbagai media cetak atau online, ada banyak peluang untuk pekerjaan ini karena sekarang banyak sekali media yang membuka kesempatan tersebut. Dan media online adalah peluang yang sangat memungkinkan utuk pekerjaan seperti itu, cobalah cari peluang untuk menjadi penulis lepas dibeberapa situs yang membuka kesempatan itu.
  • Menjadi Blogger mungkin bisa menjadi media untuk menjual kreatifitas. Kemampuan mengolah kata-kata bisa menjadi modal yang berharga disini, dan dari keterampilan tersebut banyak yang menghasilkan uang, tentu dengan mengikuti banyak program seperti afiliasi, adsense, dan jika blog yang kita buat menarik banyak pengunjung bukan tidak mungkin akan banyak sponsor yang mengiklankan brand nya di Blog dan itu ladang uang yang menjanjikan

Dan sebenarnya masih banyak lagi peluang yang bisa diciptakan sejauh kita mau berusaha dan berpikir kreatif. Jadi mulailah membangun sistem bisnis anda! Untuk artikel mengenai bagaimana membangun sistem bisnis untuk para guru honorer nanti akan penulis muat pada artikel berikutnya.

Tinggalkan komentar